Masjid Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Walisongo yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di tanah Jawa. Meskipun kurang dikenal dibandingkan Masjid Agung Demak, masjid ini memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam.
Lokasi dan Asal Usul
Terletak di Desa Kadilangu, sekitar 2 km dari pusat Kota Demak, masjid ini berdiri tidak jauh dari kompleks makam Sunan Kalijaga dan keluarganya. Nama “Kalijaga” sendiri memiliki beberapa interpretasi. Secara umum, masyarakat percaya bahwa nama tersebut berasal dari kebiasaan Sunan Kalijaga yang sering berada di dekat sungai (“kali”) untuk bertapa, sehingga disebut “Kalijaga” atau “penjaga kali” .
Sejarah Pendirian
Masjid ini diyakini didirikan oleh Sunan Kalijaga pada masa tuanya setelah menerima anugerah tanah perdikan dari Sultan Demak. Awalnya, masjid ini berupa langgar (surau kecil) yang kemudian berkembang seiring dengan pertumbuhan komunitas Muslim di sekitarnya. Prasasti yang terdapat di masjid mencatat bahwa masjid ini didirikan pada hari Ahad Wage, 16 Dzulhijjah 1456 Jawa atau sekitar tahun 1532 Masehi
Arsitektur dan Renovasi
Masjid Sunan Kalijaga memiliki arsitektur khas Jawa dengan empat soko guru (tiang utama) dari kayu jati utuh. Bangunan asli berukuran 10 x 16 meter telah mengalami beberapa renovasi, termasuk penambahan serambi pada tahun 1970 dan fasilitas wudhu terpisah untuk pria dan wanita pada tahun 1990 .
Arah Kiblat dan Keaslian
Menariknya, arah kiblat masjid ini ditentukan dengan metode tradisional yang sama dengan Masjid Agung Demak. Meskipun terdapat indikasi pergeseran arah kiblat, pengurus masjid memilih untuk mempertahankan arah asli sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan Sunan Kalijaga .
Aktivitas dan Peran Sosial
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan seperti pengajian, madrasah diniyah, dan taman pendidikan Al-Qur’an (TPA). Keberadaan masjid ini memperkuat identitas Desa Kadilangu sebagai desa santri yang aktif dalam syiar Islam.
Masjid Sunan Kalijaga di Kadilangu adalah simbol perpaduan antara dakwah, budaya, dan arsitektur Islam di Jawa. Sebagai situs bersejarah, masjid ini mengingatkan kita pada peran penting Walisongo dalam menyebarkan Islam dengan pendekatan yang bijak dan toleran.